Samping Pemuda Residence Jl Pemuda II Cipedak Jakarta Selatan (SOLD/TERJUAL)
Mengapa Sistem Aset Managemen untuk Bisnis Properti Aman?

Beberapa Cara Memanfaatkan Tanah Kosong Agar Optimal

1. Menjaminkan tanah ke bank, untuk  dapat uang, kemudian untuk bisnis. Tapi risikonya? Kalau kita tidak punya penghasilan tetap (sebagai karyawan ataupun pengusaha), bank tidak akan memberikan  pinjaman  meskipun tanah kita luasnya hektaran. Bank meminjami seseorang tidak hanya berdasarkan jaminan, tetapi lebih kepada kemampuan membayar kembali (ada sumber penghasilan). Dalam istilah bank, ini disebut first way out. Jaminan adalah second way out.  Bagi bank, second way out berupa jaminan itu adalah jalan keluar terakhir bila terjadi masalah dalam pemberian kreditnya. Bank lebih mengutamakan first way out sebagai pertimbangan utama dalam memberikan kredit. Itulah sebabnya, kita sering menemukan seseorang tertentu dengan mudahnya mendapatkan pinjaman bank, meski jaminannya lebih kecil dariu kreditnya, hanya ditambah personal guarantie. Ini baru sisi pengajuan ke bank yang agak rumit. Kalau pun anda dapat pinjaman ke bank, kemudian duit itu dipakai untuk bisnis atau membuat kontrakan/rumah kos diatas tanah anda. Kalau bisnis anda gagal? Risikonya lebih besar lagi, karena nilai tanah anda jauh lebih besar dari kredit anda. Kalau sampai di lelang, anda tentu rugi, tanah anda dijual asal laku untuk bayar kredit anda. Karena itu, cara ini tidak saya rekomendasikan.

2.  Cara kedua, anda bisa jual sebagian tanah anda, kemudian uangnya anda gunakan untuk membangun diatas tanah sisa. Anda bisa sewakan sebagai passive income. Ini bisa dilakukan dengan mudah kalau lokasi anda tidak terlalu luas dan lokasinya sudah ramai. Misalnya anda punya tanah 500m2 di tengah kota dengan panjang lebar 25 x 20 m2. Dengan kondisi seperti ini tentu gampang pecah jadi dua, 12×20 m dan bangun sisanya. Cari penyewa gampang. Tapi kalau anda punya tanah luas 7000 m tapi lokasinya di pinggiran kota yang masih sepi? bisa juga sih dijual separuhnya sebagian… tapi untuk dibangun kemudian di sewakan? siapa yang mau sewa? inilah masalahnya.  Tentu tidak mudah cari penyewa.

3. Cara ketiga, yakni dengan cara kerjasama dengan pengembang (developer). Ini adalah cara yang sangat baik  untuk memanfaatkan tanah  menjadi lebih optimal nilainya. Selain mendapatkan harga jual optimal, pemilik tanah juga mendapatkan bagi hasil dari bisnis properti (pengembang). Pemilik tanah juga masih bisa mendapatkan kenaikan harga tanah tiap tahunnya.  Bagaimana dengan keamanan/risikonya? Bisnis ini tetap aman bagi pemilik tanah, asalkan dalam poin-poin perjanjian yang jelas, tidak merugikan kedua pihak. Tentu saja, pemilik tanah harus memilih pengembang yang jujur dan profesional. Saat ini banyak pengembang yang menawarkan sistem kerjasama pengelolaan tanah, salah satunya adalah surgoLand

Kerjasama pengelolaan dengan developer ini bertujuan untuk:

1. meningkatkan nilai jual tanah, karena tanah yang dijual akan diberikan nilai tambah berupa bangunan dan infrastruktur. Tentu saja harganya akan lebih tinggi dibandingkan dengan tanah kosong.

2. Mempercepat penjualan tanah luas. Jual tanah luas itu tidak gampang. Selain harganya yang cenderung murah, waktunya juga lama. Nah, daripada butuh waktu lama, kenapa tidak dijual dalam bentuk rumah bekerjasama dengan pengembang?

mau tanya tanya, konsultasi properti? silahkan call Guru Properti, Safak Muhammad.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *